Senin, 08 Oktober 2012

Metode pembelajaran bahasa Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih metode dan strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin (1975) juga menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.
Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.

Ada dua pendapat yang bertentangan di tengah pengajaran bahasa Indonesia. Di satu sisi, banyak keluhan yang dilontarkan oleh masyarakat terhadap penguasaan bahasa Indonesia si anak didik. Keluhan itu terutama karena si anak didik dianggap kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun secara tertulis. Di sisi lain, di sebagian siswa/mahasiswa mengatakan pembelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
Salah satu keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh metode, starategi, dan pendekatan yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dan guru harus cermat dalam memilih pendekatan mana yang cocok digunakan untuk lingkungannya.
Anthony (dalam Ramelan, 1982) mengatakan bahwa pendekatan mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi menganggap bahasa sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan , dan ada lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.
Pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dipandang sesuai dengan seperangkat asumsi yang saling berkaitan, yakni pendekatan kontekstual, pendekatan komunikatif, pendekatan terpadu, dan pendekatan proses. Menurut Aminuddin (1996) pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan metode, strategi, dan prigunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan metode, strategi, dan prosedur dalam mencapai target hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.                Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembicaraaan mengenai strategi pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pendekatan, metode, dan teknik mengajar.  Machfudz (2002) mengutip penjelasan Edward M. Anthony (dalam H. Allen and Robert, 1972) menjelaskan sebagai berikut.
a.      Pendekatan Pembelajaran
Istilah pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu pada teori-teori tentang hakekat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai sumber landasan/prinsip pengajaran bahasa. Teori tentang hakikat bahasa mengemukakan asumsi-asumsi dan tesisi-tesis tentang hakikat bahasa, karakteristik bahasa, unsur-unsur bahasa, serta fungsi dan pemakaiannya sebagai media komunikasi dalam suatu masyarakat bahasa. Teori belajar bahasa mengemukakan proses psikologis dalam belajar bahasa sebagaimana dikemukakan dalam psikolinguistil. Pendekatan pembelajaran lebih bersifat aksiomatis dalam definisi bahwa kebenaran teori-teori linguistik dan teori belajar bahasa yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Dari pendekatan ini diturunkan metode pembelajaran bahasa. Misalnya dari pendekatan berdasarkan teori ilmu bahasa struktural yang mengemukakan tesis-tesis linguistik menurut pandangan kaum strukturalis dan pendekatan teori belajar bahasa menganut aliran behavioerisme diturunkan metode pembelajaran bahasa yang disebut Metode Tata Bahasa (Grammar Method).
Berikut murupakan macam- macam pendekatan pengajaran bahasa, di antaranya adalah:
1.                  Pendekatan Tujuan
2.                  Pendekatan Komunikatif
3.                  Pendekatan Ketrampilan Proses
4.                  Pendekatan Struktural
5.                  Pendekatan Whole Language
6.                  Pendekatan Kontekstual
7.                  Pendekatan Pragmatif
8.                  Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
9.                   Pendekatan Spiral
10.              Pendekatan Lintas Materi
b.      Metode Pembelajaran
Istilah metode berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini bersifat prosedural dalam arti penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa dikerjakan dengan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.
Dalam strategi pembelajaran, terdapat variabel metode pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a)    strategi pengorganisasian isi pembelajaran,
b)   strategi penyampaian pembelajaran, dan
c)    startegi pengelolaan pembelajaran
B.                 Langkah - Langkah Menetapkan Metode, Strategi, dan Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Karakteristik bahasa Indonesia adalah ciri khas atau sifat pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sebuah ilmu. Adapun langkah-langkah karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia adalah bersifat kontekstual, bersifat komunikatif, bersifat sistematis, menantang pembelajar untuk memecahkan masalah-masalah nyata, membawa pembelajar ke arah pembelajaran yang aktif, dan penyusunan bahan pembelajaran dilakukan oleh guru sesuai dengan minat dan kebutuhan pembelajaran, itu adalah salah satu langkah awal dalam menetapkan pendekatan pembelajaran bahasa indonesia.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya tergolong ke dalam 3 jenis tujuan, yaitu tujuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tujuan afektif berkaitan dengan penanaman rasa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Tujuan kognitif berkaitan dengan proses pemahaman bentuk, makna, dan fungsi bahasa Indonesia. Tujuan psikomotorik berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk berbagai kepentingan.
Fungsi pembelajaran bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu fungsi instrumentatif dan fungsi intrinsik. Fungsi instrumentatif adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi. Fungsi intrinsik adalah fungsi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai proses pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis. Adapun yang menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan komunikasi, pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu pengetahuan, sarana memperoleh ilmu pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan, sarana ekspresi imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia, dan sarana transfer kultural.
C.                Metode dan Strategi Pembelajaran BahasaIndonesia yang Ideal
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia baik di kelas rendah maupun kelas tinggi terdapat berbagai jenis metode, strategi, dan pendekatan dalam penyampaian kegiatan pembelajaran. Dari berbagai macam pendekatan pembelajaran, Pendekatan Komunikatif yang paling ideal untuk diterapkan dalam pembelajaran berbahasa.
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis), mengakui dan menghargai saling ketergantungan bahasa.
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang berlandaskan pada pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Jadi pembelajaran yang komunikatif adalah pembelajaran bahasa yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan yang memadai untuk mengembangkan kebahasaan dan menunjukkan dalam kegiatan berbahasa baik kegiatan produktif maupun reseptif sesuai dengan situasi nyata, bukan situasi buatan yang terlepas dari konteks.
Ciri-ciri utama pendekatan pembelajaran komunikatif ada dua kegiatan yang saling berkaitan yakni adanya kegiatan-kegiatan:
a)                  Komunikasi Fungsional
Terdiri atas empat yakni: mengolah informasi, berbagi dan mengolah informasi,  berbagi informasi dengan kerja sama terbatas, dan berbagi informasi dengan kerja sama tak terbatas.
b)                 Kegiatan yang sifatnya interaksi sosial.
Terdiri dari 6 hal yakni: improvisasi, lakon-lakon pendek yang lucu, aneka simulasi (bermain peran), dialog dan bermain peran, siding-sidang konversasi dan diskusi, serta berdebat. 
Ciri-ciri pendekatan pembelajaran komunikatif, Menurut Brumfit dan Finocchiaro ciri-ciri pendekatan komunikatif yaitu:
1)                 Makna merupakan hal yang terpenting
2)                 Percakapan harus berpusat di sekitar fungsi komunikatif dan tidak dihafalkan secara normal
3)                 Kontekstualisasi merupakan premis pertama
4)                 Belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi
5)                 Komunikasi efektif dianjurkan
6)                 Latihan atau drill diperbolehkan
7)                 Ucapan yang dapat dipahami diutamakan
8)                 Setiap alat bantu peserta didik diterima dengan baik
9)                 Segala upaya untuk berkomunikasi dapat didorong sejak awal
10)             Penggunaan bahasa secara bijaksana dapat diterima bila memang layak
11)             Terjemaah digunakan jika diperlukan peserta didik
12)             Membaca dan menulis dapat dimulai sejak awal
13)             Sitem bahasa dipelajari melalui kegiatan berkomunikasi
14)             Komunikasi komunikatif merupakan tujuan
15)             Variasi linguistik merupakan konsep inti dalam materi dan metodologi
16)             Urutan ditentukan berdasarkan pertimbangan isi, fungsi, atau makna untuk memperkuat minat belajar
17)             Guru mendorong peserta didik agar dapat bekerja sama dengan menggunakan bahasa itu
18)             Bahasa diciptakan oleh peserta didik melalui mencoba dan mencoba
19)             Kefasihan dan bahasa yang berterima merupakan tujuan utama
20)             Peserta didik diharapkan dapat berinteraksi dengan orang lain melalui kelompok atau pasangan, lisan dan tulis
21)             Guru tidak bisa meramal bahasa apa yang akan digunakan peserta didiknya.
22)             Motivasi intrinsik akan timbul melalui minat terhadap hal-hal yang dikomunikasikan.
Strategi merupakan sebuah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Beberapa komponen yang terdapat dalam strategi adalah:
a)                  Tujuan
Untuk mengembangkan kompetensi komunikatif para pembelajar bahasa yang mencakup kemampuan menafsirkan bentuk-bentuk linguistik.
b)                 Materi
Ada tiga jenis materi yang di pakai dala pembelajaran bahasa denagn pendekatan komunikatif yakni materi yang berdasarkan teks, materi berdasarkan tugas, dan meteri berdasarkan realita.

c)                  Metode
d)                 Teknik
e)                  Media
Media pembelajaran yang sering kita kenal adalah replika,gambar, duplikat, planel, kertas karton, radio, video, dsb.
f)                   Evaluasi
Dalam pembelajaran bahasa sebenarnya ada tiga tes yang dapat di gunakan yaitu tes distrik, tes integratif, dan tes pragmatik. Namun pada pendekatan konunikatif, tes yang cocok untuk di gunakan adalah tes integratif dan tes pragmatif. Yang termasuk tes integratif: menyusun kalimat, menafsirkan wacana yang dibaca atau didengar, memahami bacaan yang didengar atau dibaca. Dan menyusun kalimat yang disediakan. Sedangkan yang termasuk tec pragmatif: dikte, berbicara, paraphrase, dan  menjawab pertanyaan.
Saksomo (1984) menjelaskan bahwa metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain (1) metode gramatika-alih bahasa, (2) metode mimikri-memorisasi, (3) metode langsung, metode oral, dan metode alami, (4) metode TPR dalam pengajaran menyimak dan berbicara, (5) metode diagnostik dalam pembelajaran membaca, (6) metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman, (7) metode APS dan metode WP2S dalam pembelajaran membaca permulaan, (8) metode eklektik dalam pembelajaran membaca, dan (9) metode SAS dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan.
Istilah metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini lebih bersifat prosedural dalam arti penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa dikerjakan dengan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan menurut Salamun (2002), metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah sebuah cara untuk perencanaan secara utuh dalam menyajikan materi pelajaran secara teratur dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
Keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan tingkat pencapaian pebelajar. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur rasio antara jefektifan dan jumlah waktu yang dipakai pebelajar dan atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. Daya tatik pembelajaran biasanya juga dapat diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untun tetap terus belajar. Adapaun daya tarik pembelajaran erat sekali dengan daya tarik bidang studi. Keduanya dipengaruhi kualitas belajar.

















BAB III
PENUTUP
A.                Simpulan
Salah satu keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh metode, starategi, dan pendekatan yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dan guru harus cermat dalam memilih pendekatan mana yang cocok digunakan untuk lingkungannya
Metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode, strategi, dan pendekatan dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran
Dari semua metode, strategi, dan pendekatan mengajar yang telah disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Suatu metode akan cocok diterapkan dalam suatu suasana belajar mengajar apabila metode tersebut cocok dengan suasana yang sedang berlangsung, sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh peserta didik. Tidak ada metode yang paling baik yang ada hanyalah bagaimana cara seorang pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk menerapkan metode mengajar yang paling cocok untuk peserta didiknya.










DAFTAR PUSTAKA

Saksomo, Dwi. 1983. Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang.
Machfudz, Imam. 2000. Metode Pengajaran Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal Bahasa dan Sastra UM.
Gulo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo.
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.Bandung: Tarsito
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Solehan, T.W, dkk. 2001. Hakikat Pendekatan, Prosedur, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Komunikatif- Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia (Modul UT). Jakarta. Pusat Penerbitan UT.